Gubernur Harus Banyak Beramal dan Mengabdi

Pasangan Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono (Ka-Ji) mengisi hari pertama masa tenang dengan sowan ke rumah mantan gubernur Jatim, HM Noer, di Jl Anwari Surabaya. Mereka minta do'a restu agar mampu memenangkan Pilgub Jatim, 4 November lusa. "Pak Noer, kedatangan saya dengan Pak Mudjiono ke sini ingin minta restu panjenengan," tutur Khofifah yang mengenakan setelan baju dan kerudung warna hijau, Sabtu (1/11).

Khofifah datang ke rumah M Noer pukul 11.00 WIB. Ia didampingi calon wakilnya, Mudjiono serta Ketua Ikatan Keluarga Madura (Ikamra), Ali Badri Zaini. Mereka diterima di halaman rumah. M Noer beralasan, kalau semua orang masuk ke dalam, rumahnya tidak mencukupi.

Dalam kesempatan itu, Khofifah minta masukan dari M Noer tentang kondisi masyarakat Jatim sekarang, yakni pembenahan paling mendasar yang dibutuhkan rakyat Jatim. Ia pun mendapat jawaban kongkret dari penerima anugerah Purnakarya Nugraha 1974 tersebut.

"Jatim ini kan banyak petani. Tapi mereka (petani) kesulitan mendapatkan pupuk. Mengapa penjualan pupuk melalui pedagang, bukan KUD?. Ini yang harus dibenahi," ujar M Noer. Di mata M Noer mengaku, Khofifah adalah sosok yang jujur dan bersih. Ia berpesan, kalau Khofifah menjadi pemimpin, agar menjadi pelayan masyarakat. Jika ingin menjadi gubernur, tidak boleh banyak berjanji. Tapi harus banyak beramal dan mengabdi.

"Gubernur itu harus menjadi bature (teman, red) rakyat. Supaya bisa melayani kebutuhan rakyat," tuturnya. Ia berharap, gubernur Jatim ke depan bisa memimpin seperti dia ketika menjabat. Yakni, dekat dengan rakyat dan selalu mendengar keluahan mereka. Paling tidak, dalam sebulan harus terjun ke masyarakat 20 kali. “Saya tidak sombong, semasa saya menjadi gubernur, saya mengabdi kepada masyarakat bukan menjadi penguasa. Baik buruknya masyarakat tergantung pada pemimpinya,” ujarnya.

Khofifah akan memanfaatkan waktu yang tersisa untuk terus menyapa masyarakat. Dia akan berkeliling bersama Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri untuk mengenalkan dirinya kepada massa PDIP. (k6)

Sumber: Surya, Sunday, 02 November 2008