Perbaikan Dermaga Kamal Molor

Gapasdaf Gregetan, Protes Kontraktor

DPC Gapasdaf (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Fery) Surabaya protes atas molornya pembangunan dermaga III Kamal. Sebab pengusaha penyeberangan Ujung – Kamal sangat dirugikan, karena kapal feri tidak bisa beroperasi.
"Selain para pengguna jasa dirugikan dengan molornya perbaikan dermaga itu, pengusaha kapal juga dirugikan. Berkurangnya beroperasinya kapal sudah pasti merugikan perusahaan kapal feri," kata Ketua DPC Gapasdaf Surabaya, Rudiyanto, Selasa (20/11).

Sampai sekarang kontraktor PT MS belum bisa memastikan kapan selesainya perbaikan jembatan yang diperbaiki sejak awal November 2007. "Janjinya tujuh hari, ditambah 10 hari. Sekarang tidak ada kepastian. Apalagi ada crane yang terguling di lokasi dermaga, ini akan menambah lamanya pengerjaan proyek," ujarnya gregetan. Dikatakan, rehab Dermaga III Kamal yang dijadwalkan rampung pada 13 November 2007, ternyata molor. "Padahal sejak 15 November kemarin, masa kontrak sudah habis. Jangan-jangan robohnya mobil crane itu nanti dijadikan alasan," katanya.

Dia menduga kualitas pekerjaan kontraktor itu kurang bermutu. Seperti pengelasan main Beam (gelagar samping) pipa besi dengan ketebalan 10 cm sampai 30 cm itu hanya dilas 1 layer saja. Seharusnya pipa itu 4 kali layer. "Kalau hanya 1 layer dermaga bisa ambruk lagi," ingatnya. Dia meminta pihak ASDP menolak bila proyek itu nanti diserahkan. "Saya harap ASDP menolak penyerahan proyek sebelum dilakukan pengecekan yang benar," tegasnya.

Ketua YLKI Bangkalan, Drs Fathurahman Said, SH mengancam akan melakukan class action pada kontraktor PT MS dan Departemen Perhubungan. "Class action akan dikirim ke Polda dan Kajati," tegasnya. (kas)

Sumber: Surabaya Post, Selasa 20/11/2007